BERLATIH TANPA KENAL MENYERAH ADALAH CIRI PRIBADI YANG SUKSES DIMASA DEPAN

Saturday, November 4, 2017

DIKLAT IHT SMP NEGERI 2 KEMBARAN



Kembaran : SMP Negeri 2 Kembaran hari ini Sabtu (4/11/2017) melaksanakan DIKLAT IHT PENGUATAN KURIKULUM DAN PEMANFAATAN MEDIA ONLINE UNTUK KEGIATAN PEMBELAJARAN bagi guru dan karyawan dengan narasumber Kepala Dinas Pendidikan Drs. Purwadi Santoso, M.Hum, Drs. N Fredy Franmoko M.Pd., selaku Kepala Sekolah, Supyan, S.Pd, dan Edi Sarwono, S.Pd. guru SMP Negeri 2 Kembaran.
Dalam kesempatan membuka sekaligus menyajikan materi Fredy menyampaikan bahwa Sekolah uggul adalah sekolah yang efektif.
“School effectiveness as the capability of the school to maximize school functions or the degree to which the school can perfom school function, when given a fixed amount of school inputs, “kemampuan sekolah untuk memaksimalkan fungsi sekolah/sejauh mana sekolah melaksanakan fungsinya untuk melayani input sekolah” kata Fredy.
Fredy lebih jauh mengajak kepada seluruh warga sekolah untuk menjadi lebih profesional.
Acara yang diketuai oleh Agus Supriono, S.Pd. ini dilaksanakan dengan maksud untuk memberi penguatan terhadap pelaksanaan kurikulum 2013 di SMP negeri 2 Kembaran selain juga memanfaatkan media online untuk kegiatan pembelajaran dan evaluasi.

Thursday, October 12, 2017

KUNJUNGAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN DI SMP NEGERI 2 KEMBARAN




REMAJA PUTUS SEKOLAH DAPAT KESEMPATAN SEKOLAH LAGI





Tri Rahayu, remaja putus sekolah sekarang bisa bernafas lega karena mendapatkan kesempatan bersekolah kembali setelah memperoleh rekomendasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. Purwadi Santoso,M.Hum.,  pada kesempatan kunjungan kedinasan di SMP Negeri 2 Kembaran hari ini Kamis (12/10/2017). Dalam kesempatan tersebut beliau Kepala Dinas pendidikan memberikan arahan agar Tri Rahayu sesegera mungkin mendapatkan sekolah setelah putus sekolah karena ketidakmampuan orangtuanya dalam membiayainya.

Beliau juga menyampaikan beberapa hal kepada seluruh warga sekolah.
“Saya berharap SMP 2 Kembaran terus berkembang, terus bersolek terus dibangun oleh seluruh keluarga besar SMP 2 Kembaran dari kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha, komite, siswanya, orangtuanya, alumninya. Harus merasa bahwa ini adalah bagian dari saudara semua sehingga nanti seluruh keluarga besar bahu membahu mengembangkan SMP 2 Kembaran dari lingkunganya, gedungnya, ruangan-ruangan dilengkapi, petunjuk diperbanyak” kata belaiau Bp. Purwadi.

Lebih jauh beliau juga mengharapkan untuk berkomunikasi dengan pihak pihak terkait mulai dari Kepala Desa, Camat dan pihak terkait lainya agar keberadaan SMP 2 Kembaran benar-benar diakui di daerah Kembaran untuk merubah mainset bahwa SMP 2 Kembaran bisa maju.

Kunjungan yang didampingi oleh Dra. Enas Hindasah, Kabid Pembinaan SMP,  tidak disia-siakan untuk melihat-lihat seluruh lingkungan sekolah agar kedepanya SMP N 2 Kembaran mendapatkan perhatian lebih untuk dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas layanan sarana prasaranya kepada seluruh warga SMP N 2 Kembaran.

Kepala SMP N 2 Kembaran, Drs. N Fredy Franmoko, M.Pd., menyampaikan bahwa kunjungan beliau telah memberikan semangat kepada seluruh warga sekolah untuk terus memajukan  SMP N 2 Kembaran. 

Thursday, September 14, 2017

CIRI-CIRI MENSYUKURI RAHMAT ALLAH



CIRI-CIRI MENSYUKURI RAHMAT ALLAH
Oleh: N. Fredy Franmoko

Memperoleh rahmat dari Allah Swt merupakan suatu anugerah yang besar. Karena itu, menjadi keharusan bagi kita untuk mensyukurinya. Namun, sebagaimana kita ketahui, mensyukuri segala sesuatu bukanlah sekadar mengucapkan alhamdulillah, tapi kita harus manfaatkan segala anugerah dari Allah itu untuk mengabdi kepada-Nya. Dalam kaitan ini, maka kita harus membuktikan diri sebagai orang yang bersyukur atas rahmat yang diberikan Allah kepada kita dengan memiliki sikap dan prilaku sebagaimana yang disebutkan Allah tentang orang-orang yang memperoleh rahmat-Nya.
1. Sabar   
Dalam kehidupan orang yang beriman merupakan sesuatu yang pasti dan biasa terjadi, baik ujian berupa hal-hal yang menyenangkan atau malah sebaliknya bila dilihat dari sudut pandang duniawi. Apabila ujian yang tidak menyenangkan menimpa diri orang yang memperoleh rahmat dari Allah, maka dia menghadapinya dengan penuh kesabaran. Sabar dalam arti tetap bertahan dalam kebenaran sehingga meskipun kesulitan menerpa kehidupannya, dia tidak akan sampai putus asa lalu menghalalkan segala cara dalam upaya mengatasi kesulitan hidup. Inilah ciri penting dari orang yang telah memperoleh rahmat dari Allah Swt sebagaimana firman-Nya yang artinya:

Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS Al Baqorah: 155-157).

BAHASA, KOMUNIKASI, DAN MASYARAKAT



BAHASA, KOMUNIKASI, DAN MASYARAKAT
Oleh: N. Fredy Franmoko

Mustahil, sebuah komunikasi tanpa bahasa. Manusia sebagai pelaku komunikasi memerlukan media utama yang disebut bahasa. Bahasa merupakan media komunikasi handal bagi kehidupan manusia. Tanpa bahasa, manusia tidak berkiprah dalam kehidupan masyarakat.

A.      Hakikat Bahasa
       Secara rinci, bahasa dapat didefinisikan sebagai suatu
1.   Sistem              : bahasa dibentuk oleh komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan
2.      Lambang        : hal yang dimaknakan atau dimaknai
3.      Bunyi              : bunyi-bunyi ujaran manusia
4.     Arbitrer           : tidak tetap; bisa berubah-ubah , semau-maunya
5.      Konvensional  :  bergantung kesepakatan
6.      Produktif         : dengan kaidah yang terbatas dapat menghasilkan ujaran yang tak terbatas
7.      Dinamis           : sewaktu-waktu bisa berubah
8.      Beragam          :  walaupun punya pola yang sama, bahasa bisa bervariasi/beragam
9.     Manusiawi      : hanya dimiliki oleh manusia
       Fungsi bahasa bisa dilihat dari beberapa segi sebagai berikut.
1.      Pandangan tradisional: alat komunikasi, menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau perasaan
Dilihat dari sosiolinguistik
2.      Segi penutur: personal atau pribadi (Halliday); emotif (Jakobson)
3.      Segi pendengar/ lawan: direktif/instrumental, mengatur)
4.      Segi kontak: fatik (Jakobson); interpersonal (Halliday), menjalin hubungan
5.   Segi topik: referensial (Finnocchiaro); representasional (Halliday); kogntitif (Jakobson), alat untuk membicarakan objek.
6.      Segi kode: metalingual/metalingualistik (Jakobson), membicarakan bahasa itu sendiri.

7.      Segi amanat: imajinatif (Halliday); poetic speech (Jakobson), menyampaikan pesan atau gagasan termasuk  gagasan yang tidak sebenarnya.

SARAPAN PAGI


Kembaran - Pagi hari ini dalam kesempatan doa bersama sebelum memulai kegiatan pembelajaran Drs. Fredy Franmoko, M.Pd. menyampaikan hasil pertemuan di Sub Rayon 7 bahwa dalam rangka penerapan dan pelaksanaan Kurikulum 2013 akan dilaksanakan kegiatan pendampingan ke sekolah , In Service 1,On Service, dan In Service 2.

In service dilaksanakan tanggal 8 s/d 14 September 2017 bertempat di SMP Negeri 2 Sokaraja dengan peserta minimal 1 orang dari tiap sekolah. On Service 2 s/d 11 Oktober 2017 dan In Service 2 14 oktober 2017.  

Tuesday, September 12, 2017

PEMBELAJARAN BAHASA BERBASIS TEKS DAN JENIS-JENIS TEKS


Dr. Tri Wiratno, M.A.
Fakultas Sastra dan Seni Rupa 
Universitas Sebelas Maret Surakarta

 Materi Sosialisasi Pembelajaran Bahasa Indonesia 
dalam Implementasi Kurikulum 2013


1.  Penjelasan Istilah

“Pembelajaran bahasa berbasis teks” juga disebut “pembelajaran bahasa berbasis genre”.  Kalau begitu, apakah “teks” (text) sama dengan “genre”? Di sisi lain, apabila “teks” disejajarkan dengan “wacana” (discourse), apakah “teks” dan “wacana” juga sama?

1.1       Teks
Teks adalah satuan bahasa yang dimediakan secara tulis atau lisan dengan tata organisasi tertentu untuk mengungkapkan makna dalam konteks tertentu pula (Bandingkan dengan Wiratno, 2003: 3-4).
Teks mempunyai sejumlah ciri, yaitu:
(1) secara konkret, teks merupakan sebuah objek, tetapi secara abstrak, teks  merupakan satuan bahasa di dalam wilayah bahasa sebagai sistem;
(2) teks mempunyai tata organisasi yang kohesif;
(3) teks mengungkapkan makna;
(4) teks tercipta pada sebuah konteks;
(5) teks dapat dimediakan secara tulis atau lisan
(Wiratno, 2009: 77).

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor : 24 Tahun 2017 Tentang HUKUM DAN PEDOMAN BERMUAMALAH MELALUI MEDIA SOSIAL


Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia, setelah :

Menimbang :
a.     bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan kemudahan dalam berkomunikasi dan memperoleh informasi di tengah masyarakat; 

b. bahwa kemudahan berkomunikasi dan memperoleh informasi melalui media digital berbasis media sosial dapat mendatangkan kemaslahatan bagi umat manusia, seperti mempererat tali silaturahim, untuk kegiatan ekonomi, pendidikan dan kegiatan positif lainnya;

c. bahwa penggunaan media digital, khususnya yang berbasis media sosial di tengah masyarakat seringkali tidak disertai dengan tanggung jawab sehingga tidak jarang menjadi sarana untuk penyebaran informasi yang tidak benar, hoax¸ fitnah, ghibah, namimah, gosip, pemutarbalikan fakta, ujaran kebencian, permusuhan, kesimpangsiuran, informasi palsu, dan hal terlarang lainnya yang menyebabkan disharmoni sosial;
 
d. bahwa pengguna media sosial seringkali menerima dan menyebarkan informasi yang belum tentu benar serta bermanfaat, bisa karena sengaja atau ketidaktahuan, yang bisa menimbulkan mafsadah di tengah masyarakat;

e. bahwa banyak pihak yang menjadikan konten media digital yang berisi hoax, fitnah, ghibah, namimah, desas desus, kabar bohong, ujaran kebencian, aib dan kejelekan seseorang, informasi pribadi yang diumbar ke publik, dan hal-hal lain sejenis sebagai sarana memperoleh simpati, lahan pekerjaan, sarana provokasi, agitasi, dan sarana mencari keuntungan politik serta ekonomi, dan terhadap masalah tersebut muncul pertanyaan di tengah masyarakat mengenai hukum dan pedomannya;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia memandang perlu menetapkan fatwa tentang hukum dan pedoman bermuamalah melalui media sosial untuk digunakan sebagai pedoman.

GURU TIDAK PROFESIONAL AKAN GIGIT JARI

SUDARTO HADINEGORO

Guru adalah praktisi profesional Hal ini sesuai dengan Permenpan Nomor 16 Tahun 2009 yang mengamanatkan guru untuk lebih professional. Keprofesionalan guru dapat dilaksanakan  dengan cara publikasi dan karya inovasi dalam kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya. Pemberlakuan permenpan tersebut dapat menjadi kendala bagi sebagian besar guru.

Monday, September 11, 2017

SENANG DAN BERJUANG BAGAI SISI MATA UANG


Kembaran – Pagi  ini Senin (11/9/2017) SMP Negeri 2 Kembaran melaksanakan upacara bendera halaman sekolah dengan pembina upacara kepala sekolah Drs. N Fredy Framoko, M.Pd. Dalam kesempatan tersebut  beliau menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran kembali dilaksanakan selama 6 hari sekolah setelah sebelumnya dilaksanakan selama 5 hari dengan berbagai macam pertimbangan.
“Saya mengajak kepada warga sekolah untuk SENANG dan BERJUANG untuk kemajuan sekolah. SENANG DAN BERJUANG adalah dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Saya juga mengajak kepada seluruh warga sekolah untuk bekerja keras mewujudkan Visi Misi sekolah kita.” lanjut Fredy dalam kesempatan tersebut.

Upacara pada pagi hari ini berlangsung khikmat diikuti seluruh siswa, guru dan karyawan  dipimpin oleh Ricko Rahmadani, dengan pembawa bedera merah putih Aldila Firla, Faiz faiidin, Febrian Adi P, Pembaca UUD 45 Juwita, Pembawa acara Asti Amelia, Pembaca doa Niken Tri, Dirigen Irmasari, Pembawa teks Pancasila Pingkan Linda Saputri. Upacara juga diiringi dengan iringan musik oleh Moh. Kholidin, S.Pd.

by:ed1sa@september 2017

Saturday, September 9, 2017

EKSTRA JURNALIS BUKA LOWONGAN

EKSTRAKURIKULER  JURNALISTIK dan FOTOGRAFI  
BUKA LOWONGAN JURNALIS



Tempat terbatas HANYA UNTUK 34 siswa
BURUAN DAFTAR


KLIK DISINI UNTUK MENDAFTAR

Thursday, September 7, 2017

PESAN MORAL SEBUAH OPERASI MATEMATIKA

4 + 4 + 4 + 4 + 4 + 4 = 4 x 6 ataukah 6 x 4? Itulah kehebohan  tentang operasi perkalian dalam matematika sekolah dasar baru-baru ini yang  muncul dimedia social. Berawal dari pekerjaaan rumah seorang anak SD yang didapat dari gurunya dan dalam penyelesaiannya dibantu oleh saudaranya yang sedang duduk dibangku kuliah. Sang saudara tidak terima karena nilai yang didapat oleh adiknya ternyata tidak memuaskan dan mengunggah dimedia sosialnya dan melibatkan para professor dari LPTK ternama dalam perdebatan perbedaan konsep itu, menurut versi sebuah media online. Sang Kakak tidak terima karena menurut sang kakak bahwa bagaimanapun prosesnya yang penting hasilnya sama yaitu 24.

Dari kacamata sang guru konsep operasi matematika seperti diatas tentu mengandung makna dan nilai filosofi yang harus dipetik. Harus ada moral value yang harus ditanamkam kepada semua anak didiknya untuk dijadikan bekal dalam kehidupan sosialnya dimasa depanya. Dan inilah yang sedang kita rasakan bersama betapa bangsa ini bergitu rapuh bukan lain karena anak bangsa ini sudah mulai melupakan nilai-nilai moral dari sebuah tindakan. Kurikulum 2013 yang baru diterapkan dan baru berlangsung seumur jagung mengisyaratkan bahwa pendidikan saat ini sudah bergeser dan menekankan pada perubahan sikap diantaranya sikap spiritual dan sikap sosial selain dua sikap lain yaitu pengetahuan dan ketrampilan.

Ada dua versi pemahaman tentang konsep operasi perkalian dalam matematika.  Satu sisi mengatakan bahwa 4 x 6 adalah sama dengan 6 x 4, satu sisi mengatakan bahwa hal itu beda. Dikaitkan dengan ‘tujuan’ kita mempelajari sesuatu maka kita akan tahu perbedaan dari pola-pola diatas, kapan harus menuliskan 4 x 6 dan 6 x 4.

Saat kita sakit dan pergi ke dokter kita akan menerima resep minum obat dari dokter. Lazimnya sang dokter menuliskan dalam resepnya atau dalam label obatnya agar kita meminun obatnya 3 x 1 sehari. Pengertiannya pagi meminum satu obat, siang meminum satu obat dan sore atau malam satu obat lagi, itulah artinya 3 x 1. Anda bisa membayangkan apa jadinya orang yang sedang sakit kemudaian mendapat lima jenis obat. Apabila pemahmanya terbalik maka pasien akan memakan 15 butir obat dalam satu waktu, matilah si pasien.

Dalam sebuah kegiatan pembelajaran bukan hanya berorientasi pada hasil yang harus benar tetapi juga memahami apa makna dari sebuah operasi atau seperti diatas. Artinya adalah mengapa seseorang melakukan dengan cara tersebut tentu ada makna atau value yang dikandung didalamnya.

Lebih jauh lagi secara prinsip kurikulum 2013 kegiatan pembelajaranya merupakan proses   yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat manusia.

Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang diharapkan. Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar setiap individu mampu menjadi PEBELAJAR MANDIRI sepanjang hayat.

Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu ia hidup.

Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah, mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu kegiatan pembelajaranya berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik  didorong untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan, menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik, pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”.

by ed1sa@sept_2017

Wednesday, September 6, 2017

PENDIDIKAN INKLUSI SEBAGAI SUATU GERAKAN

Drs. Purwadi Santoso, M.Hum. Keppala Dinas Pendidikan Kab. Banyumams
“Pendidikan Inklusi sebagai suatu gerakan” itulah yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Drs. Purwadi Santoso, M.Hum.,  dalam kesempatan membuka kegiatan Pelatihan Guru Pembimbing Khusus (GPK) di sekolah inklusi Kabupaten Banyumas yang di selenggarakan oleh Dinas Pendidika Kabupaten Banyumas di Red Chilli Restaurant km. 6 Pandak,  Baturaden hari ini(6/9/2017).


Pelatihan dilatarbelakangi dari sebuah keprihatinan kepada para anak berkebutuhan khusus bahwa, hak asasi mereka harus dipenuhi dan dilidungi untuk mendapatkan kesempatan mendapatkan layanan pendidikan sebaik-baiknya.


Kegatan ini diikuti 80 peserta dari 40 SMP/MTs negeri dan swasta dengan narasumber dari Dinas Pendidikan, ahli tumbuh kembag anak dari rumah sakit Margono Purwokerto, dan kepala sekolah penyellenggara pendidikan inklusi. 




Tuesday, September 5, 2017

Novi Dwi Lestari dalam Ajang Olimpiade Literasi Siswa Nasional

Novi Dwi Lestari, melihat ke arah kamera, salah satu peserta lomba dari SMP N 2 Kembaran.
Dinas Pendidikan Kab.Banyumas mengadakan Olimpiade Literasi Siswa Nadional di SMP Negeri 5 Purwokerto hari ini Selasa(5/9/2017) dengan peserta lomba berasal dari SMP/MTs Negri dan swasta di Kabupaten Banyumas. Hadir dan sekaligus membuka acara Dra.Enas Hindasah Kabid Pembinaan SMP dan juga Tofik , Kasi Dalmut.  
       
Enas menyampaikan  kegiatan ini menjadi ajang kreativitas siswa dalam ajang tidak hanya  tingkat regional tetapi juga tingkat internasional. Diharapkan juga dapat menumbuhkan minat baca. Pada kesempatan itu beliau membuka acara OLSN kab.BMs.     
                  

Tofik, Kasi Dalmud, selaku ketua Panitia juga menyampaikan dasar kegiatan lomba OLSN. “Kegiatan ini kegiatan berjenjang sehingga juara di tingkat kab akan mewakilk di tingkat provinsi. Jumlah pesrta lomba ada peningkatan dibandingkan dengan tahun yang lalu”, Lanjut beliau.  Peserta lomba cipta cerpen berjjmlah 75  pesrta termasuk salah satu dari SMP Negeri 2 Kembaran, Novi Dwi Lestari, debat berjumlah 32 peserta dan story teeling, 58 peserta.(liputan Sudarto, S.Pd.)

Monday, September 4, 2017

SMP NEGERI 2 KEMBARAN BERBENAH


     Mulai tahun ini SMP Negeri 2 Kembaran mencanangkan program unggulan yang berbasis pada lingkungan. Untuk mewujudan Sekolah yang Peduli dan Berbudaya Lingkungan dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan turut berpatisipasi melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya. Tujuan program ini adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.


Menurut Drs. N Fredy Franmoko, M.Pd., selaku kepala sekolah, berharap hasil dengan program ini adalah:
1.      1. Terciptanya kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran & penyadaran warga sekolah (guru, murid & pekerja lainnya), sehingga di kemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggung jawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan & pembangunan berkelanjutan

2.  Tercapainya  standar kompetensi/ kompertensi dasar dan standar kompetensi lulusan (SKL) pendidikan dasar dan menengah.
3.    Meningkatnya efesiensi penggunaan dana operasional sekolah melalui penghematan dan pengurangan konsumsi dari berbagai sumber daya.
4.    Terciptanya kebersamaan warga sekolah dan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif.
5.  Terwujunya  tempat pembelajaran tentang nilai‐nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar bagi warga sekolah dan masyarakat sekitar.

   6.  eningkatnya  upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah

Saturday, September 2, 2017

SHALAT IED DAN QURBAN SMP N 2 KMBARAN


Kembaran - SMP N 2 Kembaran hari ini (1/9/2017) melaksanakan Shalat Idul adha 1438 H di halaman sekolah dengan Khotib sekaligus Imam Dr. Darodjat, S.Ag., M.Pd.

Dalam kesempatan Khutbah beliau menyampaikan suri tauladan dari Nabi Ibrahim yang dengan sabar menerima ujian dari Allah SWt dengan harus mengurbankan anak yang sangat dicintainya untuk memenuhi panggilan Allah SWT.

Lebih jauh beliau manyampaikan bahwa "Allah beserta orang-orang yang sabar (Qs: 2:153) dan akan menjadi manusia yang utama yang selalu mendapatkan perlindungan serta memperoleh derajat kepemimpinan dalam agama.

Drs. N Fredy Franmoko, M.Pd., selaku kepala sekolah juga menyampaikan Selamat Hari raya Iedul Adha 1438 H dan berharap agar Keluarga Besar SMP N 2 Kembaran menjadi orang-orang yang beriman, bertaqwa, bersabar dan iklhas.

Shalat ied ini dimulai pukul 06.30 diikiuti seluruh keluarga besar sekolah yang berjumlah ribuan siswa dan warga masyarakat sekitar dan dilanjutkan dengan pemotongan sapi qurban dan dibagikan pada warga masyarakat sekitar.